About Me

Pengertian Taksonomi dan Macam-macam Taksonomi


Istilah taksonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua kata yaitu Taxis (penyusunan, penataan dan Nomos (aturan, hukum). Istilah tersebut diperkenalkan pertama kali oleh ahli taksonomi tumbuhan asal Perancis yaitu A.P de Candolle (1813).

Menurut Lawrance(1964) Taksonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari identifikasi, tata nama dan klasifikasi obyek, dan biasanya terbatas pada obyek biologi. Definisi yang sederhana yaitu, Taksonomi adalah teori dan praktek pengelompokan organisme.Sedangkan Sistematik menurut Simpson (1961) adalah studi ilmiah tentang jenis jenis dan keanekaragaman organisme dan tentang setiap serta seluruh hubungan kekerabatan diantara mereka. Definisi singkatnya: Sistematik adalah ilmu keanekaragaman makhluk hidup.

Stace, 1980, Sukla & Misra, 1979, Lawrance, 1964; Beranggapan bahwa taksonomi dan sistematik adalah merupakan sinonim. Singh, 1999 menyatakan bahwa Taksonomi sekarang ini pengertiannya diperluas sebagai studi tentang penamaan, deskripsi, klasifikasi, identifikasi dan filogeni.

Taksonomi merupakan dasar, penunjuk jalan, pioneer dari cabang biologi yang lain, tetapi dilain pihak perkembangannya tergantung kepada kemajuan cabang-cabang biologi lainnya. Kemajuan di bidang biologi lainnya tidak akan maju secara pesat tanpa bantuan taksonomi. Setiap penelitian biologi yang dipelajari sangat membutuhkan penyelidikan taksonomi. Taksonomi menyediakan dasar informasi, identifikasi, nama dan posisi taksonomi dari material yang diteliti. Percobaan yang dilakukan dalam penelitian biologi tidak mungkin dapat diulang dan diuji kebenarannya kalau identitas atau nama dari obyek yang diteliti meragukan. Selain itu juga untuk menentukan hubungan kekerabatan.

Menurut perkembangannya taksonomi di bagi atas:

1.Taksonomi Tradisional atau Taksonomi Klasik,
Taksonomi tradisional atau taksonomi klasik yaitu sebagian besar riset-riset tentang sifat-sifat morfologi yang mendasar menggambarkan bentuk susunan luar dengan menggunakan spesimen herbarium dan didukung dengan kerja lapangan. Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan konvensional disebut dengan "Alpa taksonomi".

2. Taksonomi Moderen atau Biosistematika
Taksonomi Moderen atau Biosistematikamencakup studi-studi ekologi, sitologi dan genetika dari populasi secara eksperimental di lapangan, kebun percobaan, laboratorium dan rumah kaca. Pendekatan ini disebut "Omega taksonomi".

3. Taksonomi Kimia atau Chemical Taxonomy
Taksonomi Kimia atau Chemical Taxonomyadalah penggunaan sifat-sifat kimiawi dari tumbuhan dalam pengembangan klasifikasi. Dasar-dasar taksonomi adalah klasifikasi, identifikasi, determinasi, penggolongan (pengelompokan), kekerabatan, dan nomenklatur. Klasifikasi adalah pengelompokan organisma dalam sistem menurut kategori tertentu. Setiap kategori mengandung sejumlah organisma dengan sifat-sifat yang sama dan mempunyai tetua yang sama. Satuan dasar untuk klasifikasi adalah jenis (spesies). Setiap kesatuan taksonomi dengan tidak memperhatikan tingkatnya disebut takson.

4. Taksonomi Numeris
Taksonomi numeris juga disebut taksonomi komputer, didasarkan pada asas-asas yang dipublikasikan bertahun-tahun yang lalu tetapi penerapannya baru-baru ini. Pada taksonomi numeris dapat kita peroleh mengenai informasi tentang organimse. Taksonomi menurut Adanson (angka numerikal), dimana asalkan setiap ciri fenotip diberi bobot yang sama yang menggambarkan kesamaan sifat yang diteliti. Taksonomi Numerik adalah pengolahan berbagai data taksonomi secara matematika, bahkan dengan bantuan komputer, dalam hal ini dikenal istilah-istilah:

a. Fenetik adalah penggolongan data atas dasar kesamaan sifat "similarity" tanpa memandang filogeni (evolusi) untuk tujuan klasifikasi dan hasil akhirnya adalah Cluster analisis.

b. Kladistik adalah kesamaan diantara organisme dinyatakan dalam suatu kladogram yang menggambarkan urutan titik-titik percabangan dalam filogeni dengan memandang asal-usul dan evolusinya.

5. Taksonomi Genetik
Metode klasifikasi yang paling cermat adalah keterkaitan sifat genetika antar organisme. Metode ini paling obyektif dan didasarkan pada DNA. Pada tahun 1960, cabang ilmu yang disebut biologi molekuler menggunakan teknik untuk melihat kesamaan DNA antar organisme. Pada mulanya kesamaan yang dibadingkan hanyalah % mol G + C saja. Organisme yang berkaitan erat memiliki % G +C yang sama, sebaliknya organisme yang jauh berbeda memiliki nilai % G + C yang berbeda pula. Namun demikian, organisme yang tidak berkaitan mungkin saja memiliki % G + C yang sama. Oleh karena itu dicari metode perbandingan yang lebih cermat dengan cara membandingkan urutan dari nukleotida. Urutan nukleotida inilah yang merupakan ciri dasar suatu organisme.

Posting Komentar

0 Komentar